Rabu, 01 Juli 2009

Wacana kembalinya Duet SBY-JK cukup membuat PKS berang. SBY diminta untuk berhati-hati merespon wacana itu dan tidak mengulang kegagalan bersama JK dalam membangun pemerintahan selama ini.

“SBY jangan mengulangi lagi kegagalannya bersama JK dalam membangun kekompakan pemerintahan baik di kabinet maupun DPR,” kata Wasekjen DPP PKS Bidang Komunikasi Politik Fahri Hamzah kepada detikcom, Senin (13/4/2009).

Menurut wakil ketua FPKS ini, ada kesan SBY takut terhadap Golkar sehingga akan tetap mempertimbangkan Golkar dengan menggaet kembali JK sebagai cawapresnya. Padahal langkah menggandeng JK diyakini akan mempersulit kemenangan SBY dan menghambat soliditas koalisi yang akan dibangun.

“SBY harus memiliki kemantapan hati dalam menata sistem politik dan pemerintahan yang akan datang secara lebih solid. Harusnya SBY tetap komitmen berkoalisi dengan partai-partai reformis. Biarkan saja JK bergabung dengan partai-partai Orba, PDIP maupun PPP,” tegas Fahri.

Fahri mengingatkan sulitnya masa depan SBY jika tetap ngotot berduet dengan JK. “Jika itu terjadi, maka PKS berpikir sulit juga masuk dalam koalisi permanen pemerintahan SBY-JK lagi. Ini harus dipikirkan, sebab SBY bisa kalah kalau ada calon lain yang membawa haluan baru,” pungkasnya.